Pages

Selasa, 14 Juli 2015

surat dr yaman untuk bapak jokowi

Sambossa Tholib Ilmi untuk yth ;bpk joko widodo president indonesia. salam hormat kami, semoga bapak Presiden senantiasa dalam keadaan sehat dan tetap memiliki semangat untuk memperbaiki bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Saya juga mendoakan bapak Presiden dan keluarga semoga diberikan lindungan tuhan.nama saya muhammad nasirulhaq saya dari desa karangbong di kabupaten probolinggo saya seorang pelajar yg masih aktif di sebuah pesantrendi daerah mukalla yaman.bapak presiden jokowi yg terhormat saya ingin mengutarakan beberapa harapan mengenai yang terjadi diyamansecara pribadi, saya merasa prihatin atas tragedi perang yang kembali melanda Yaman, karena banyak teman saya sekitar 2000 mahasiswa kirang lebih telah dievakuasi ke indonesia dan meninggalkan pendidikan. dan juga teman yang memiliki jalinan hubungan peradaban dan kebudayaan cukup erat dengan Indonesia. terutama dari Hadramaut.Mengenai latar belakang kemelut Yaman 2015, bapak jokowi tentu jauh lebih mengetahuinya ketimbang kami yang awam. bapak jokowi juga pasti mengetahui Namun bapak president pasti tahu juga, pada kenyataannyaancaman angkara murka kekerasan masih mencengkeram Yaman.kalau saja ini berlanjut ini akan merugikan semua pihak khususnya kami selaku pelajar dan mahasiswa yg sedang menjalani pendidikan di yaman. banyak dari teman teman kami yang sekarang telah pulang menanyakan nasib pendidikannya kedepan. mereka mengharapkan kepastian dari pemerintah mengenai apakah bisa mereka kembali belajar keyaman dan jika tidak lalu bagaimana mereka akan melanjutkan pendidikannya.coba kita lihat kisah, pada ujung akhir abad XX, kemelut perang saudara yang memecah-belahYaman sempat didamaikan atas intervensi perdamaian Kesultanan Oman. Sultan Oman sempat mengundang para pemimpin kedua pihak yang bertikai di Yaman datang ke Oman guna duduk bersama dan mencari solusi perdamaian.Ternyata, misi perdamaian Oman berhasil mempersatukan Yaman. Terinspirasi kisah kilas-balik teman teman, timbul gagasan mengidamkan indonesia sebagai negara dengan populasi muslimterbesar di dunia dapat berperan sebagai pendamai kemelut perang yang kembali melanda Yaman.Sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk islam yang memiliki jalinan tali persahabatan dari dahulu kala sampai masa kini, alangkah indahnya apabila Indonesia dapat membantu mnghadirkan perdamaian di Yaman.Apabila idaman ini dianggap berlebihan atau muluk-muluk, silakan surat terbuka ini diabaikan saja.Namun, apabila bapak jokowi merasa harapan ini layak dipertimbangkan, kami cukup berterimakasih.mnh tarim 8 juli 2015

surat dr yaman untuk bapak jokowi

Sambossa Tholib Ilmi untuk yth ;bpk joko widodo president indonesia. salam hormat kami, semoga bapak Presiden senantiasa dalam keadaan sehat dan tetap memiliki semangat untuk memperbaiki bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Saya juga mendoakan bapak Presiden dan keluarga semoga diberikan lindungan tuhan.nama saya muhammad nasirulhaq saya dari desa karangbong di kabupaten probolinggo saya seorang pelajar yg masih aktif di sebuah pesantrendi daerah mukalla yaman.bapak presiden jokowi yg terhormat saya ingin mengutarakan beberapa harapan mengenai yang terjadi diyamansecara pribadi, saya merasa prihatin atas tragedi perang yang kembali melanda Yaman, karena banyak teman saya sekitar 2000 mahasiswa kirang lebih telah dievakuasi ke indonesia dan meninggalkan pendidikan. dan juga teman yang memiliki jalinan hubungan peradaban dan kebudayaan cukup erat dengan Indonesia. terutama dari Hadramaut.Mengenai latar belakang kemelut Yaman 2015, bapak jokowi tentu jauh lebih mengetahuinya ketimbang kami yang awam. bapak jokowi juga pasti mengetahui Namun bapak president pasti tahu juga, pada kenyataannyaancaman angkara murka kekerasan masih mencengkeram Yaman.kalau saja ini berlanjut ini akan merugikan semua pihak khususnya kami selaku pelajar dan mahasiswa yg sedang menjalani pendidikan di yaman. banyak dari teman teman kami yang sekarang telah pulang menanyakan nasib pendidikannya kedepan. mereka mengharapkan kepastian dari pemerintah mengenai apakah bisa mereka kembali belajar keyaman dan jika tidak lalu bagaimana mereka akan melanjutkan pendidikannya.coba kita lihat kisah, pada ujung akhir abad XX, kemelut perang saudara yang memecah-belahYaman sempat didamaikan atas intervensi perdamaian Kesultanan Oman. Sultan Oman sempat mengundang para pemimpin kedua pihak yang bertikai di Yaman datang ke Oman guna duduk bersama dan mencari solusi perdamaian.Ternyata, misi perdamaian Oman berhasil mempersatukan Yaman. Terinspirasi kisah kilas-balik teman teman, timbul gagasan mengidamkan indonesia sebagai negara dengan populasi muslimterbesar di dunia dapat berperan sebagai pendamai kemelut perang yang kembali melanda Yaman.Sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk islam yang memiliki jalinan tali persahabatan dari dahulu kala sampai masa kini, alangkah indahnya apabila Indonesia dapat membantu mnghadirkan perdamaian di Yaman.Apabila idaman ini dianggap berlebihan atau muluk-muluk, silakan surat terbuka ini diabaikan saja.Namun, apabila bapak jokowi merasa harapan ini layak dipertimbangkan, kami cukup berterimakasih.mnh tarim 8 juli 2015

surat dr yaman untuk bapak jokowi

Sambossa Tholib Ilmi untuk yth ;bpk joko widodo president indonesia. salam hormat kami, semoga bapak Presiden senantiasa dalam keadaan sehat dan tetap memiliki semangat untuk memperbaiki bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Saya juga mendoakan bapak Presiden dan keluarga semoga diberikan lindungan tuhan.nama saya muhammad nasirulhaq saya dari desa karangbong di kabupaten probolinggo saya seorang pelajar yg masih aktif di sebuah pesantrendi daerah mukalla yaman.bapak presiden jokowi yg terhormat saya ingin mengutarakan beberapa harapan mengenai yang terjadi diyamansecara pribadi, saya merasa prihatin atas tragedi perang yang kembali melanda Yaman, karena banyak teman saya sekitar 2000 mahasiswa kirang lebih telah dievakuasi ke indonesia dan meninggalkan pendidikan. dan juga teman yang memiliki jalinan hubungan peradaban dan kebudayaan cukup erat dengan Indonesia. terutama dari Hadramaut.Mengenai latar belakang kemelut Yaman 2015, bapak jokowi tentu jauh lebih mengetahuinya ketimbang kami yang awam. bapak jokowi juga pasti mengetahui Namun bapak president pasti tahu juga, pada kenyataannyaancaman angkara murka kekerasan masih mencengkeram Yaman.kalau saja ini berlanjut ini akan merugikan semua pihak khususnya kami selaku pelajar dan mahasiswa yg sedang menjalani pendidikan di yaman. banyak dari teman teman kami yang sekarang telah pulang menanyakan nasib pendidikannya kedepan. mereka mengharapkan kepastian dari pemerintah mengenai apakah bisa mereka kembali belajar keyaman dan jika tidak lalu bagaimana mereka akan melanjutkan pendidikannya.coba kita lihat kisah, pada ujung akhir abad XX, kemelut perang saudara yang memecah-belahYaman sempat didamaikan atas intervensi perdamaian Kesultanan Oman. Sultan Oman sempat mengundang para pemimpin kedua pihak yang bertikai di Yaman datang ke Oman guna duduk bersama dan mencari solusi perdamaian.Ternyata, misi perdamaian Oman berhasil mempersatukan Yaman. Terinspirasi kisah kilas-balik teman teman, timbul gagasan mengidamkan indonesia sebagai negara dengan populasi muslimterbesar di dunia dapat berperan sebagai pendamai kemelut perang yang kembali melanda Yaman.Sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk islam yang memiliki jalinan tali persahabatan dari dahulu kala sampai masa kini, alangkah indahnya apabila Indonesia dapat membantu mnghadirkan perdamaian di Yaman.Apabila idaman ini dianggap berlebihan atau muluk-muluk, silakan surat terbuka ini diabaikan saja.Namun, apabila bapak jokowi merasa harapan ini layak dipertimbangkan, kami cukup berterimakasih.mnh tarim 8 juli 2015

surat dr yaman untuk bapak jokowi

Sambossa Tholib Ilmiuntuk yth ;bpk joko widodo.president indonesia.Salam hormat kami, semoga bapak Presiden senantiasa dalam keadaan sehat dan tetap memiliki semangat untuk memperbaiki bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Saya juga mendoakan bapak Presiden dan keluarga semoga diberikan lindungan tuhan.nama saya muhammad nasirulhaq saya dari desa karangbong di kabupaten probolinggo saya seorang pelajar yg masih aktif di sebuah pesantrendi daerah mukalla yaman.bapak presiden jokowi yg terhormat saya ingin mengutarakan beberapa harapan mengenai yang terjadi diyamansecara pribadi, saya merasa prihatin atas tragedi perang yang kembali melanda Yaman, karena banyak teman saya sekitar 2000 mahasiswa kirang lebih telah dievakuasi ke indonesia dan meninggalkan pendidikan. dan juga teman yang memiliki jalinan hubungan peradaban dan kebudayaan cukup erat dengan Indonesia. terutama dari Hadramaut.Mengenai latar belakang kemelut Yaman 2015, bapak jokowi tentu jauh lebih mengetahuinya ketimbang kami yang awam. bapak jokowi juga pasti mengetahui Namun bapak president pasti tahu juga, pada kenyataannyaancaman angkara murka kekerasan masih mencengkeram Yaman.kalau saja ini berlanjut ini akan merugikan semua pihak khususnya kami selaku pelajar dan mahasiswa yg sedang menjalani pendidikan di yaman. banyak dari teman teman kami yang sekarang telah pulang menanyakan nasib pendidikannya kedepan. mereka mengharapkan kepastian dari pemerintah mengenai apakah bisa mereka kembali belajar keyaman dan jika tidak lalu bagaimana mereka akan melanjutkan pendidikannya.coba kita lihat kisah, pada ujung akhir abad XX, kemelut perang saudara yang memecah-belahYaman sempat didamaikan atas intervensi perdamaian Kesultanan Oman. Sultan Oman sempat mengundang para pemimpin kedua pihak yang bertikai di Yaman datang ke Oman guna duduk bersama dan mencari solusi perdamaian.Ternyata, misi perdamaian Oman berhasil mempersatukan Yaman. Terinspirasi kisah kilas-balik teman teman, timbul gagasan mengidamkan indonesia sebagai negara dengan populasi muslimterbesar di dunia dapat berperan sebagai pendamai kemelut perang yang kembali melanda Yaman.Sebagai sesama negara dengan mayoritas penduduk islam yang memiliki jalinan tali persahabatan dari dahulu kala sampai masa kini, alangkah indahnya apabila Indonesia dapat membantu mnghadirkan perdamaian di Yaman.Apabila idaman ini dianggap berlebihan atau muluk-muluk, silakan surat terbuka ini diabaikan saja.Namun, apabila bapak jokowi merasa harapan ini layak dipertimbangkan, kami cukup berterimakasih.mnh tarim 8 juli 2015

Kamis, 23 Januari 2014

rubat syafii yaman beserta foto pengasuh syeh muhammad bin ali ba'atiyah


Selasa, 03 September 2013

kh maimun zubair pengasuh pp al anwar sarang rembang

Riwayat Hidup dan Keluarga

Dilahirkan di Karang Mangu Sarang hari Kamis Legi bulan Sya'ban tahun 1347 H atau 1348H atau 28 Oktober 1928. Beliau adalah putra pertama dari Kyai Zubair. Dan siapapun zaman itu tidaklah menyangsikan, bahwa ayahnda Kyai Maimoen, Kyai Zubair, adalah murid pilihan dari Syaikh Sa’id Al-Yamani serta Syaikh Hasan Al-Yamani Al- Makky. Dua ulama yang kesohor pada saat itu. Seorang Kyai yang tersohor karena kesederhanaan dan sifatnya yang merakyat. Ibundanya adalah putri dari Kyai Ahmad bin Syu’aib, ulama yang kharismatis yang teguh memegang pendirian. Pada umur 25 tahun, beliau menikah dan selanjutnya menjadi kepala pasar Sarang selama 10 tahun.
Mbah Moen, begitu orang biasa memanggilnya, adalah insan yang lahir dari gesekan permata dan intan. Dari ayahnya, beliau meneladani ketegasan dan keteguhan, sementara dari kakeknya beliau meneladani rasa kasih sayang dan kedermawanan. Kasih sayang terkadang merontokkan ketegasan, rendah hati seringkali berseberangan dengan ketegasan. Namun dalam pribadi Mbah Moen, semua itu tersinergi secara padan dan seimbang.
Kerasnya kehidupan pesisir tidak membuat sikapnya ikut mengeras. Beliau adalah gambaran sempurna dari pribadi yang santun dan matang. Semua itu bukanlah kebetulan, sebab sejak dini beliau yang hidup dalam tradisi pesantren diasuh langsung oleh ayah dan kakeknya sendiri. Beliau membuktikan bahwa ilmu tidak harus menyulap pemiliknya menjadi tinggi hati ataupun ekslusif dibanding yang lainnya.
Kesehariannya adalah aktualisasi dari semua itu. Walau banyak dikenal dan mengenal erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu tidak menjadikannya tercerabut dari basis tradisinya semula. Sementara walau sering kali menjadi peraduan bagi keluh kesah masyarakat, tapi semua itu tetap tidak menghalanginya untuk menyelami dunia luar, tepatnya yang tidak berhubungan dengan kebiasaan di pesantren sekalipun.

Pendidikan

Kematangan ilmunya tidak ada satupun yang meragukan. Sebab sedari balita ia sudah dibesarkan dengan ilmu-ilmu agama. Sebelum menginjak remaja, beliau diasuh langsung oleh ayahnya untuk menghafal dan memahami ilmu Shorof, Nahwu, Fiqih, Manthiq, Balaghah dan bermacam Ilmu Syara’ yang lain.
Kecemerlangan demi kecermelangan tidak heran menghiasi langkahnya menuju dewasa. Pada usia yang masih muda, kira-kira 17 tahun, Beliau sudah hafal diluar kepala kiab-kitab nadzam, diantaranya Al-Jurumiyyah, Imrithi, Alfiyyah Ibnu Malik, Matan Jauharotut Tauhid, Sullamul Munauroq serta Rohabiyyah fil Faroidl. Seiring pula dengan kepiawaiannya melahap kitab-kitab fiqh madzhab Asy-Syafi’I, semisal Fathul Qorib, Fathul Mu’in, Fathul Wahhab dan lain sebagainya.

Silsilah Keilmuan

Pendidikan Awal di Lirboyo

Pada tahun kemerdekaan, Beliau memulai pengembaraannya guna ngangsu kaweruh ke Pondok Lirboyo Kediri, dibawah bimbingan KH. Abdul Karim yang terkenal dengan Mbah Manaf. Selain kepada Mbah Manaf, Beliau juga menimba ilmu agama dari KH. Mahrus Ali juga KH. Marzuqi. Di pondok Lirboyo, pribadi yang sudah cemerlang ini masih diasah pula selama kurang lebih lima tahun. Waktu yang melelahkan bagi orang kebanyakan, tapi tentu masih belum cukup untuk menegak habis ilmu pengetahuan.

Menuntut Ilmu di Mekah

Tanpa kenal batas, beliau tetap menceburkan dirinya dalam samudra ilmu-ilmu agama. Sampai pada akhirnya, saat menginjak usia 21 tahun, beliau menuruti panggilan jiwanya untuk mengembara ke Makkah Al-Mukarromah. Perjalanan ini diiringi oleh kakeknya sendiri, yakni KH. Ahmad bin Syu’aib. Tidak hanya satu, semua mata air ilmu agama dihampirinya. Beliau menerima ilmu dari sekian banyak orang ternama dibidangnya, antara lain:
dan masih banyak lagi.

Menuntut Ilmu di Ulama Besar Jawa

Dua tahun lebih Beliau menetap di Makkah Al- Mukarromah. Sekembalinya dari Tanah suci, Beliau masih melanjutkan semangatnya untuk “ngangsu kaweruh” yang tak pernah surut. Walau sudah dari Arab, beliau masih meluangkan waktu untuk memperkaya pengetahuannya dengan belajar kepada Ulama-ulama’ besar tanah Jawa saat itu. Diantara yang bisa disebut namanya adalah:

Penerus Beliau

Murid

Keturunan

Putra putra beliau antara lain:
  • KH Abdullah Ubab
  • KH Gus Najih
  • KH Majid Kamil
  • Gus Abd. Ghofur
  • Gus Abd. Rouf
  • Gus M. Wafi
  • Gus Yasin
  • Gus Idror
dan dua putri, yaitu:
  • Sobihah (mustofa aqil)
  • Rodhiyah (Gus Anam)

Jasa dan Karya Beliau

Pesantren Al Anwar, Sarang

Pada tahun 1965 beliau mengabdikan diri untuk berkhidmat pada ilmu-ilmu agama. Hal itu diiringi dengan berdirinya Pondok Pesantren yang berada disisi kediaman Beliau. Pesantren yang sekarang dikenal dengan nama Al-Anwar. Satu dari sekian pesantren yang ada di Sarang.
Keharuman nama dan kebesaran Beliau sudah tidak bisa dibatasi lagi dengan peta geografis. Banyak sudah ulama-ulama dan santri yang berhasil “jadi orang” karena ikut di-gulo wentah dalam pesantren Beliau. Sudah terbukti bahwa ilmu-ilmu yang Belaiu miliki tidak cuma membesarkan jiwa Beliau secara pribadi, tapi juga membesarkan setiap santri yang bersungguh-sungguh mengecap tetesan ilmu dari Beliau.
Kemudian sekitar tahun 2008 beliau kembali mengibarkan sayapnya dengan mendirikan Pondok Pesantren Al-Anwar 2 di Gondan Sarang Rembang, yang kemudian oleh beliau dipasrahkan pengasuhannya kepada putranya KH. Ubab Maimun
PP Al-Anwar yang berada di kampung Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah didirikan oleh KH. Maimun Zubair pada tahun 1967. Pondok ini pada mulanya adalah sebuah kelompok pengajian yang dirintis oleh KH. Ahmad Syuaib dan KH. Zubair Dahlan. Kelompok pengajian tersebut pada awalnya dilaksanakan di mushalla. Pada perkembangan selanjutnya kedua perintis tersebut mendirikan tiga komplek bangunan, yaitu komplek A, B dan C.
Komplek B dikembangkan oleh KH. Abdul Rochim Ahmad menjadi PP Ma’hadul Ulumis Syar’iyah. Sedang komplek A dikembangkan menjadi PP Al-Anwar oleh KH. Maimun Zubair, putra KH. Zubair Dahlan. Latar belakang pendirian pondok di samping untuk melanjutkan kegiatan pengajian, juga dilatarbelakangi oleh keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar yang umumnya berpenghasilan rendah sebagai nelayan.
Perkembangan jumlah santri PP. Al-Anwar yang cukup pesat, menuntut adanya pembangunan di bidang fisik. Pada tahun 1971 musholla direnovasi dengan menambahkan bangunan diatasnya yang kemudian disebut dengan Khos Darussalam, juga dibangun sebuah kantor yang berada sebelah Selatan ndalem syaikhina. Seiring dengan bertambahnya santri maka pembangunan secara fisik pun terus dilakukan. Tercatat pada tahun 1973 dibangun Khos Darunna’im, tahun 1975 Khos Nurul Huda, tahun 1980 Khos AF, dan masih banyak lagi pembangunan fisik yang yang lain. terakhir dibangunnya gedung serbaguna PP. Al-Anwar berlantai lima pada tahun 2004 dan juga pada tahun 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid PP. Al-Anwar yang setelah selesai pengerjaannya digunakan sebagai tempat pertemuan (Multaqo) alumni Sayyid Muhammad Alawy al Maliki Makkah al Mukarromah.
karangan kitab beliau diantaranya; tajdid al mujaddid, al ulama' mujaddidun, 

Tokoh Nasional Tradisional

Mbah Moen, begitu orang biasa memanggilnya, banyak dikenal dan mengenal erat tokoh-tokoh nasional, tapi itu tidak menjadikannya tercerabut dari basis tradisinya semula. Sementara walau sering kali menjadi peraduan bagi keluh kesah masyarakat, tapi semua itu tetap tidak menghalanginya untuk menyelami dunia luar, tepatnya yang tidak berhubungan dengan kebiasaan di pesantren sekalipun.
Beliau juga pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, beliau mulai berkonsentrasi mengurus pondoknya yang baru berdiri selama sekitar 7 atau 8 tahun. Tapi rupanya tenaga dan pikiran beliau masih dibutuhkan oleh negara sehingga beliau diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jateng selama tiga periode. Dalam dinia politik beliau tergolong kiyai yang adem-ayem. Di saat NU sedang ramai mendirkan PKB (1998) mbah Moen lebih memilih diam dan istiqomah di PPP, partai dengan gambar Ka’bah.
Pada tahun 1977, KH. Maimun Zubair mengembangkan pesantren dengan mendirikan PP putri Al-Anwar. berawal dari sebidang tanah yang dimiliki dan hasil pembelian tanah milik tetangga, beliau termotivasi akan kondisi masyarakat sekitar pada saat itu yang belum rutin mengerjakan sholat 5 waktu serta minimnya kemampuan mereka dalam membaca Al Qur’an. Sebagai langkah awal, lalu dibangunlah sebuah musholla di belakang rumah yang semula berdindingkan anyaman bambu.

Kisah Teladan Beliau

Antara Beliau dan Gus Dur

“Aku ini tidak pernah setuju dengan Gus Dur”, kata Kyai Maimun Zubair. “Yah... namanya manusia. Tapi aku tidak berani membenci, apalagi memusuhinya. Takut kuwalat!”
Kenyataannya, tidak seratus persen Mbah Maimun berseberangan dengan Gus Dur. Ketika suatu kali seorang tokoh intelektual datang jauh-jauh dari Jakarta untuk mengajak beliau masuk ICMI, Mbah Maimun menolak.
“Pak Kiyai ini intelektual yang mumpuni lho”, kata si tokoh, “cocok sekali kalau masuk ICMI!.”
“Ah, saya cukup Nahdlatul Ulama saja, gabung rombongannya pewaris nabi.” kata mbah Mun
“Memangnya di ICMI nggak bisa?”
“Kan nggak ada hadits Al-ICMI warotsatul anbiyaa’? Kalau Al-Ulamaa' ada!”kata mbah Mun.

beasiswa ke yaman

Kuliah/Belajar Islam di Yaman
Di Yaman ini banyak sekali aliran dalam agama Islam sebut saja; Salafi, Sunni, Syiah, dll. Madzhab yang diambil masyarakatnya pun bermacam-macam seperti Syafi’i, Hambali, Zaidi, Syawkani, dll.
Makanya nggak heran kalau di Yaman ini juga banyak lembaga pendidikan Islam yang bertebaran di banyak propinsi bahkan kuliah gratis, jarang loh kita mendapatkan sekolah/kuliah gratis di Timur Tengah. Lembaga-lembaga ini berada di macam-macam propinsi dari mulai Hadhramaut di selatan sampai di Hudaidah di daerah utara yang melewati jalur utama Yaman-Arab Saudi.
Sistem dan fasilitas yang diberikan pun bermacam-macam. Demi kepuasan anda, kami rincikan secara garis besar keterangan tentang lembaga-lembaga tersebut berikut ini;
Darul Mustafa – di Tarim, Hadhramaut
Lembaga pendidikan Darul Mustafa dipimpin oleh Habib Umar Bin Hafiz ini sudah sangat terkenal di kalangan penimba ilmu agama Islam di dunia, terutama yang bermadzhab Imam Asy Syafi’ie. Sistem yang dipakai sama dengan sistem pondok pesantren salaf di Indonesia. Lembaga ini sudah melahirkan Ulama sekaliber Habib Mundzir Al Musawa, Habib Jindan bin Jindan dan habib Sholeh Al Jufri. Di dalamnya sudah memiliki asrama untuk pelajar, ruang makan, gedung untuk belajar, dll. Kebanyakan kitab Fiqh mereka memakai madzhab Imam Asy Syafi’ie. www.daralmustafa.org
ribat dan universitas imam syafii mukalla

ribat dan universitas ini baru saja mengirimkan mahasiswa angtan pertamanya dari indonesia. berpusat di mukalla yaman berada di dekat laut. universitas ini sangat megah dan memiliki pendidikan yang terintegrasikan dengan berbagai bidang kajian ilmu. pendaftaran pusat untuk indonesia bisa di dapatkan di pondok al furqon areng areng, duduk sampean, gresik. 

Rubat Al ‘Ilmy Tarim
Rubat Tarim adalah lembaga pendidikan tertua di Hadramaut yang masih eksis dan terus membangun hingga saat ini. Rubat ini resmi dibuka pada 14 Muharram 1305H dengan Pengasuh pertamanya: Habib Abdur Rahman Masyhur. Sejak berdiri hingga sekarang (kurang lebih 118 tahun) Rubat tarim tetap mempertahankan sistem halaqah yang menjadi ciri khasnya dalam mengembangkan pendidikan Ulumul Lughah wa Ulumu ad Diniyah. Jumlah santri Indonesia saat ini sekitar 260 santri.

Al Ahgaff University – Tarim, Hadhramaut
Universitas yang didirikan tahun 1415 H atau 1995 ini sudah banyak memiliki alumnus Indonesia. Kampus ini memiliki system sama dengan Universitas pada umumnya di Indonesia atau di Yaman. Selain tersedia asrama pelajar, ruang makan, gedung kuliah, dll, mereka juga memiliki laboratorium Fisika, matematika, perpustakaan bahkan tersedia kursus bahasa arab dan inggris. Untuk lebih jelasnya anda bisa kinjungi ke website resmi kampus ini di www.ahgaff.edu

Rubat Zabid
Selain yang ada di Tarim, di Zabid (dekat dengan Hudaidah) terdapat dua buah Rubat yang berdiri sebelum berdirinya Al Azhar University Cairo Mesir, namun sayangnya kurang populer sehingga jumlah pelajar Indonesia hanya belasan. Dari awal berdirinya sampai sekarang, perguruan ini masih memakai metode talaqqi ataupun face to face dengan tenaga edukatifnya, sesuai dengan materi yang diinginkan siswanya, dengan kata lain bisa memilih jenis kajian yang akan mereka pelajari. Dengan didukung fasilitas yang cukup memadai, lembaga ini tidak memungut biaya apapun kepada siswanya

Darul Ulum Syariah University – Hudaidah
Kampus yang dipimpin oleh Syeikh Al Mur’i ini terletak dekat Laut Merah di Hudaidah. Tidak berbeda jauh dengan Al Ahgaff University, kampus ini juga memiliki sistem yang sama begitu juga dengan fasilitasnya, cuma bedanya kampus ini mengharuskan pelajarnya untuk mengulang pendidikan SMU/Aliyah nya terlebih dahulu yang sudah tesedia juga. Kelebihannya kampus ini membebaskan biaya pendidikan dari awal sampai selesai kuliah, bahkan untuk meneruskan S2 sekalipun di tempat yang sama. Beberapa fakultas yang ditawarkan diantaranya : Sharea, Adab, Da’wah, The Holly Qur’an Studies dan Ushuludin.

Al Iman Unversity – Sana’a
Universitas ini juga memakai sistem sama dengan universitas-universitas di atas. Dan juga memberikan biaya kuliah gratis untuk semua orang Islam, terlebih bagi yang sudah berkeluarga akan mendapatkan tunjangan keseharian berupa financial yang cukup ideal. Kampus ini dipimpin oleh Syeikh Abdul Majid Az Zandani yang terkenal dengan ilmunya yaitu I’jazul Ilmi. Selain sering membuktikan kebenaran agama Islam dengan penelitian modern, beliau juga memiliki kemampuan di bidang pengobatan penyakit-penyakit yang selama ini dikenal susah penyembuhannya, di antaranya stroke, kencing batu bahkan termasuk virus HIV. Kampus ini memiliki setidaknya ada empat fakultas yang ada di universitas ini, yaitu: Fakultas Iman (Ushuludin), Da’wah, Syari’ah dan Humaniora. www.jameataleman.org

Yemenia University
Masih di kota Sana’a, lembaga perguruan tinggi ini bisa dikatakan punya “kelebihan“, karena program S1 disini bisa ditempuh dengan sistem ekstensi, berbeda dengan Universitas lainnya yang hanya memberlakukan sistem reguler. Universitas swasta ini memberikan 6 pilihan fakultas, diantaranya: Sharea & Law, Bahasa, Adab, Informatika, Ekonomi dan Kedokteran. Kini, tidak kurang dari 40 mahasiswa Indonesia sedang menempuh S1 di sini.


KEMUDIAN
Bebeapa hari yang lalu kami mendapat informasi dari seorang teman, bahwa ada pendaftaran dan seleksi beasiswa penerimaan mahasiswa baru di Universitas Darul Ulum Yaman.
SYARAT-SYARAT PENDAFTARAN
1. Mengisi formulir pendaftaran
2. Menyerahkan photo copy ijazah SMU/MA/Sederajat, sebanyak 2 lembar dengan nilai rata-rata minimal 7,0.
3. Ijazah tidak lebih dari empat tahun.
4. Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak empat lembar. (Background putih)
5. Membawa surat pengantar dari pondok pesantren/sekolah.
6. Bagi yang ijazahnya belum keluar, maka dapat dengan menyerahkan photo copy raport yang dilegalisir dari sekolah SMU/MA/Sederajat.

PELAKSANAAN UJIAN
A. MATERI UJIAN
1. Ujian Tahriri: – Bahasa Arab (Nahwu, Shorof dan Ta’bir) – Fiqh (Setingkat Fathul Qorib)
2. Ujian Syafahi: – Muhadatsah – Qiro’atul Kutub (membaca kitab setingkat Fatul Qorib)

3. al quran 3 juz minimal
B. WAKTU dan TEMPAT UJIAN
1. Rumah Habib Salim Jl. Batu Ampar 1 no. 40 RT/RW 013/04 Condet Kramat Jati, Jakarta Timur
Pelaksanaan Tes : tanggal 29 september s/d 03 oktober 2010

Contact Person :
Habib Salim Barakwan : 0811172894
Ust. Abdulloh : 085224377470

Ust. Isom : 081219262536