Pages

Selasa, 30 April 2013

PP API TEGAL REJO (JAWA TENGAH)


PONPES API Tegalrejo Magelang Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejodidirikan pada tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori yaitu seorangulama yang juga berasal dari desa Tegalrejo. Beliau adalah menantu dari KH.Dalhar pengasuh Pondok Pesantren ”Darus Salam” Watucongol MuntilanMagelang. KH. Chudlori mendirikan Pondok Pesantren di Tegalrejo padaawalnya tanpa memberikan nama sebagaimana layaknya Pondok Pesantrenyang lain. Baru setelah berkalai-kali beliau mendapatkan saran dan usulandari rekan seperjuangannya pada tahun 1947 di tetapkanlah nama AsramaPerguruan Islam (API). Nama ini ditentukannya sendiri yang tentunyamerupakan hasil dari sholat Istikharoh. Dengan lahirnya nama AsramaPerguruan Islam, beliau berharap agar para santrinya kelak di masyarakatmampu dan mau menjadi guruyang mengajarkan dan mengembangkansyariat-syariat Islam. Adapun yang melatar belakangi berdirinya Asrama Perguruan Islamadalah adanya semangat jihad ”I’Lai kalimatillah” yang mengkristal dalamjiwa sang pendiri itu sendiri. Dimana kondisi masyarakat Tegalrejo padawaktu itu masih banyak yang bergelumuran dengan perbuatan-perbuatansyirik dan anti pati dengan tata nilai sosial yang Islami. Respon MasyarakatTegalrejo atas didirikannya Pondok Pesantren Asrama Perguruan IslamTegalrejo pada waktu itu sangat memprihatinkan. Karena pada saat itumasyarakat masih kental dengan aliran kejawen. Tidak jarang merekamelakukan hal-hal yang negatif yang mengakibatkan berhentinya kegiatanta’lim wa-taa’llum (kegiatan belajar-mengajar). Sebagai seorang ulama yangtelah digembleng jiwanya bertahun-tahun di berbagai pesantren, KH.Chudlori tetap tegar dalam menghadapi dan menangani segala hambatan dantantangn yang datang. Berkat ketegaran dan keuletan KH. Chudlori dalam upayanyamewujudkan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam baik secara dhohirmaupun batin. Santri yang pada awal berdirinya hanya berjumlah delapan,tiga tahun kemudian sudah mencapai sekitar 100-an. Prestasi ini jika diidentikan dengan prestasi para pendiri pondok pesantren dalam era kemajuanini, barang kali biasa-biasa saja. Akan tetapi kalau melihat situasi sertakondisi serta sistem sosial yang berlaku pada saat itu sungguh prestasi KH.Chudlori merupakan prestasi yang lebih. Aksi negatif masyarakat seputar setelah tiga tahun API berdirisemakin mereda, bahkan diantara mereka yang semula anti pati ada yangberbalik total menjadi simpati dan ikhlas menjadi pendukung setia denganmengorbankan segala dana dan daya yang ada demi suksesnya perjuanganKH. Chudhori. Akan tetapi di luar dugaan dan perhitungan pada awal tahun1948 secara mendadak API diserbu Belanda tepat pada “Kles II”. Gedungatau fisik API yang sudah ada pada waktu itu diporak porandakan. Sejumlahkitab termasuk Kitab milik KH. Chudh
ori dibakar hangus, sementara santrisantritermasuk KH.Chudhori mengungsi kesuatu desa yang bernama Tejokecamatan Candimulyo. Kegiatan taklim wa-taalum nyaris terhenti.Pada penghujung tahun 1949 dimana situasi nampak amanKH.Chudhori kembali mengadakan kegiatan taklim wa-taalum kepadamasyarakat sekitar dan santripun mulai berdatangan terutama yang telahmendengar informasi bahwa situasi di Tegalrejo sudah normal kembali,sehingga KH.Chudhori mulai mendirikan kembali API lagi di temapt semula.Semenjak itulah API berkembang pesat seakan bebas dari hambatan,sehingga mulai tahun 1977 jumlah santri sudah mencapai sekitar 1500-an.Inilah puncak prestasi KH.Chudhori di dalam membawa API ke permukaanumat. Adalah merupakan suratan taqdir, dimana pada saat API sedangberkembang pesat dan melambung ke atas, KH.Chudhori dipanggilkerahmatullah (wafat), sehingga kegiatan taklim wataalum terpaksa diambilalih oleh putra sulungnya (KH. Abdurrohman Ch) dibantu oleh putraKeduanya (Bp. Achmad Muhammad Ch). Peristiwa yang mengaharukan initerjadi pada penghujung tahun 1977. Sudah menjadi hal yang wajar bahwa apabila disuatu pondokpesantren terjadi pergantian pengasuh, grafik jumlah santri menurun.Demikina juga API pada awal periode KH. Abdurrohman Ch jumlah santrimenurun drastis, sehingga pada tahun 1980 tinggal sekitar 760-an. Akantetapi nampak keuletan dan kegigihan KH.Chudhori telah diwariskan kepadaKH. Abdurrohman Ch, sehingga jumlah santri bias kembali meningkatsampai pada tahun 1922 menurut catatan sekretaris mencapai 2698 santri.Disini perlu dimaklumi oleh pembaca bahwa dari awal berdirinyahingga sekarang, API hanya menerima santri putra. Meskipun usulan dansaran dari berbagai kalangan saling berdatangan, namun belum pernahterpikirkan secara serius untuk mendirikan pondok pesantren putri hinggasekarang. Hal ini dapat dimaklumi karena faktor sarana dan prasarananyakurang mendukung terutama persediaan air bersih dan tanah lokasi.

bagaimana menjadi profesor?

Menjadi profesor adalah cita-cita tertinggi bagi setiap orang. Namun, banyak orang yang mengira untuk menjadi Profesor(Prof) haruslah orang  jenius,memiliki intelligence quotient atau IQ  tinggi.
 namun, Haruskah professor jenius?
Menurut Anda,Siapakah Profesor itu

?
Mungkin akan beragam jawaban dari setiap orang yang membaca pertanyaan ini.Hipotesa jawabannya adalah orang jenius yang menemukan sesuatu hal.
Spiritual  quotient (SQ) atau kecerdasan spiritual merupakan faktor utama untuk menjadi seorang profesor.Orang tidak akan menjadi orang yang sukses jika tidak memiliki keinginan,kemauan dan kepercayaan bahwa dia bisa.Orang yang memiliki keinginan akan memiliki motivasi lebih untuk menggapai cita-citanya,dia akan berusaha merencanakan apa yang akan dia lakukan .Kemudian kemauan,orang yang pintar bisa merealisasikan apa yang telah direncanakan,orang yang bertindak tanpa rencana adalah orang yang bodoh,orang merencanakan tapi tidak dilakukan adalah pengkhayal.Kepercayaan menjadi faktor terpenting,karena seseorang tidak akan bisa merencanakan dan bertindak tanpa adanya kepercayaan,orang yang percaya selalu berkata “Allah akan membantuku,dengan Izin-Nya saya bisa ”.

Oleh karena itu kita harus belajar bagaimana dapat menumbuhkan keinginan,kemauan dan kepercayaan pada diri kita…”I Believe,can do everything,I Wannabe Professor”.(AP)
Sebut saja Alia Sabur masih muda, hanya berumur 19 tahun. Namun namanya mengejutkan dikalangan golongan cerdik pandai setelah dinobatkan sebagai profesor termuda oleh Guinness World Record. Dia kini menjadi profesor di Konkuk University Korea Selatan. Lahir pada 22 Februari 1989, Alia menjalani waktu belajarnya dalam waktu yang amat singkat. Dari kelas IV sekolah menengah, gadis ini terus diterima masuk ke universiti dan lulus BA dengan kepujian Sum Cum Laude dari Universiti Stony Brook di New York ketika usianya baru menginjak 14 tahun.
Dia melanjutkan pendidikan di Universiti Drexel. Di universiti itu dia mendapatkan anugerah master of science dan PhD. Tiga hari menjelang ulang tahunnya yang ke-19, dia secara rasmi menjadi profesor di Universiti Konkuk, Seoul, Korea Selatan. Buku Rekod Dunia Guinness menobatkannya sebagai profesor termuda dalam sejarah. Dia berjaya menumbangkan rekod sebelumnya yang dicatat oleh Colin MacLaurin, mahasiswa Isaac Newton pada tahun 1717.

persyaratan menjadi profesor di indonesia


Persyaratan untuk menjadi seorang Guru Besar(profesor) sekarang telah diperketat oleh Dirjen Dikti, selain persyaratan Harus Unggah Karya Ilmiah, awal tahun 2012 kemaren juga telah diberlakukan dimana dosen yang mengajukan kenaikan Jabatan ke Guru Besar diharuskan/diwajibkan memiliki minimal satu tulisan di Jurnal Internasional.

selamat menjadi profesor...

MENDAHULUKAN MUSNAD ATAU MENGAHIRKANNYA



   Musnad didahhulukan apabila ditemukan keadaan yang menghendaki untuk mendahulukannya, misalnya berupa 'amil, seperti:
قام على = Ali telah berdiri.
Atau berupa lafaz yang mempunyai hak untuk didahulukan dalam kalimat, seperti:
اين الظريق؟ = Di manakah jalannya?
Atau ketika dikehendaki suatu tujuan dari berbagai tujuan berikut ini:
1. Untuk mentakhsis (mengkhususkan) musnad ilaih. Contoh:
لله ملك السماوات والأرض
"Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi." (Al-Maidah: 17)
2. Untuk mengingatkan sejak pertama bahwa musnad memang khabar bukan na'at, seperti ucapan penyair:
a. له همم لامنتهى لكبارها وعمته الصغرى أجل من الدهر
"dia punya berbagai cita-cita,yang tak ada puncak bagi kebesarannya,
cita-citanya yang paling kecil, adalah lebih agung daripada masa"
b. له راحة لو أن معشارجودها على البر كان البر أندى من البحر

"Dia mempunyai telapak tangan,andaikata sepersepuluh kedermawanannya,
dicurahkan di daratan,tentulah darat lebih basah daripada lautan"
3. Meletakkan makna yang diakhirkan jika pada makna yang didahulukan terdapat hal yang ingin disebutkan, seperti mendahulukan musnad dalam firman Allah:
إن في خلق السماوات والأرض واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dam bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (Ali Imran: 190)
Dan seperti ucapan penyair:
خير الصنائع فى الانام صنيعة تنبوبها ملها على الاذلال

"Sebaik-baik pekerjaan diantara manusia adalah suatu pekerjaan, yang tiada mengenal kehinaan pada orang yang menekuninya."
4. Untuk mengharapkan kebaikan (tafa'ul), seperti ucapan anda kepada orang yang sedang sakit:
فى عافية انت = Mudah-mudahan anda diberi kesehatan.
Dan seperti ucapan penyair:
سعدت بغرة وجهك الايام وتزينت بلقاءك الاعوام

"Semoga bahagia hari-hari itu, oleh karena kemuliaan wajahmu,
dan semoga berhias tahun-tahun itu, dengan sebab pertemuan."
5. Untuk berfaedah mengkhususkan musnad ilaih atas musnad, seperti firman Allah:
لكم دينكم ولي دين
"Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku." (Al-Kafirun: 6)
Secara bahasa contoh di atas ditafsirkan dengan:
دينكم مقصورعليكم ودينى مقصورعلى , artinya agamamu khusus untukmu, dan agamaku khusus untukku.
6. Untuk menyatakan kesusahan, seperti ucapan penyair Al-Mutannabbi:
ومن نكد الدنيا على الحر ان يرى عدوا له ما من صداقتعه بد
"Dari kesusahan hidup di dunia, bagi orang yang merdeka,adalah melihat musuh yang seharusnya ia (sebagai) orang yang menjadi temannya"
7. Untuk tujuan kagum, mengagungkan, menyanjung, mencela, menaruh kasihan, atau mendo'akan, seperti:
a. لله درك = Bagus (kata pujian)
b. عظيم انت ياالله = Maha Agung Engkau ya Allah
c. نعم الزعيم سعد = Sebaik-baik pemimpin adalah Saad
d. بئس الرجل زيد = Seburuk-buruk lelaki adalah Khalil
e. فقير ابوك = Sungguh kasihan bapakmu
f. مبارك وصول لك بالسلامة = Sungguh diberkahi kedatanganmu dengan selamat
Dan juga dapat terjadi musnad untuk diakhirkan. Sebab, diakhirkan itu memang asalnya, sedangkan mendahulukan musnad ilaih memang lebih penting. Contoh:
الوطن عزيز= Tanah air itu mulia
Dari segi makna tunggal dan tidaknya, musnad terbagi menjadi dua macam, yaitu: Mufrad dan Jumlah.
1. Musnad yang mufrad terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Berupa fi'il, seperti:
قدم سعد = Saad telah datang.
b. Berupa isim, seperti:
سعد قادم = Saad datang.
2. Adapaun musnad jumlah ada tiga macam, yaitu:
a. Berupa sababi, seperti:
خليل أبوه منتصر او أبوه انتصر أو انتصر أبوه

"Ayah Khalil mendapat pertolongan."
b. Bertujuan menentukan hukum pada musnad ilaih, seperti:
أنا سعيت فى حاجتك = Saya telah menunaikan keperluanmu.

Tafsiran dari contoh di atas adalah الساعى فيها أنا رغيرى , artinya: Orang yang menunaikan keperluanmu adalah saya, bukan selainnya.
c. Bertujuan untuk mengukuhkan hukum, seperti:
سعد حضر = Saad telah datang.
Tujuan mengukuhkan hukum terlihat karena pengulangan isnad sebanyak dua kali.
Terkadang musnad dikemukakan dalam bentuk dzaraf dan jar majrur, seperti:
1. خليل عندك = Khalil berada di sisimu.
2. محمود فى المدرسة= Mahmud ada di madrasah

Senin, 29 April 2013

GONTOR (JAWA TIMUR)


PONDOK MODERN DARUSSALAM GONTOR PUTRI 1
Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, terletak lebih kurang 100 km dari Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo atau 32 km sebelah barat kota Ngawi, tepatnya di desa Sambirejo Kec. Mantingan Kab. Ngawi. Aktifitas santriwati Gontor Putri yang mempunyai luas 6 ha. ini diorientasikan pada pembentukan sosok wanita muslimah, sholihah dan wanita serba teladan.
Sejarah Berdiri dan Perkembangannya.
Berdasarkan amanat TRIMURTI Pondok Modern Darussalam Gontor dan keputusan Sidang Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya yang ke-25 pada tanggal 7 – 8 Rabiul Awwal 1411, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor membuka Pesantren Putri mulai tahun ajaran 1410 – 1411 di desa Sambirejo, Mantingan, Ngawi , Jawa Timur. Pendirian pesantren ini juga didukung oleh adanya usulan para peserta silaturrahim Kyai Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dalam sidangnya pada bulan Muharram 1410, dan usulan Musyawarah Besar (MUBES) IKPM V di Pondok Modern Darussalam Gontor pada tanggal 16 – 17 Rabiul Tsani 1409 H.
Sebagai persiapan pembukaan pesantren putri tersebut diadakanlah beberapa kegiatan, antara lain: pembangunan gedung dan sarana yang diperlukan, dimulai tanggal 26 September 1988, penyelenggaraan pesantren kilat bekerja sama dengan Pusat Latihan Manajemen dan Pengembangan Masyarakat (PLMPM) bagi para siswa SLTP/SLTA, tanggal 24 – 31 Desember 1989, penetapan Direktur Kulliyatul Mu’allimat Al-Islamiyah(KMI), para pendidik dan pengajarnya, pengadaan Pesantren Ramadan Khusus Putri pada tahun 1410, dan terakhir adalah pembukaan pendaftaran santri baru pada bulan Syawal 1410.
Pada tanggal 6Dzulqo’dah 1410 / 31 Mei 1990, Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor diresmikan pembukaannya oleh Menteri Agama Republik Indonesia, H. Munawir Syadzali, M.A. Dalam acara peresmian tersebut turut hadir Duta Besar Republik Arab Mesir, Atase Kebudayaan Mesir, Direktur LIPIA Jakarta, para undangan dari jajaran Departemen Agama R.I., pejabat pemerintah, tokoh-tokoh masyarakat dan keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor.
Tepat tanggal 10 Syawwal 1410, pendaftaran santriwati baru mulai dibuka. Pada awal berdirinya, Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor menerima santriwati sebanyak 298 siswi dari 308 pedaftar, dan melibatkan 18 tenaga pengajar yang berfungsi sekaligus sebagai pengasuh dan pembimbing di dalam asrama pondok. Dalam perkembangan selanjutnya Pondok Pesantren Putri membutuhkan tambahan bangunan untuk asrama dan kelas sehingga mampu menerima jumlah santriwati yang lebih banyak pada tahun-tahun berikutnya.
Seluruh kebijaksanaan di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri mengacu kepada kebijaksanaan di Pondok Modern Darussalam Gontor secara penuh. Namun, itu tidak berarti menutup kemungkinan wujudnya kreatifitas dan inovasi yang muncul dari pengelolanya, terutama berkaitan dengan hal-hal yang bersifat teknis-praktis, bukan prinsip