Santri
dan pelajar adalah tonggak masa depan. Puluhan, ratusan, bahkan jutaan kilo
ditempuh guna mencari sebuah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah hal
penting dalam keberlangsungan hidup sekaligus sebagai tanggung jawab kita
manusia mencari ilmu dari semenjak
dilahirkan hingga masuk kedalam liang lahat.
Bermacam
macam cara orang untuk mendapatkan ilmu ada yang dengan wajib belajar 12 tahun
ada yang dengan mencari pengalaman ada yang menyendiri bergelut dengan jutaan
kosa kata yang harus dihafalkan. Dan lain sebagainya intinya hal itu adalah
cara dan proses yang dilakukan dalam mendapatkan sebuah ilmu.
Dalam
proses ini juga terdapat fenomena unik yaitu para santri dan pelajar pergi
merantau keberbagai majlis ilmu, pesantren perguruan tinggi dari jawa timur ke
jawa tengah dan jawa barat, sedangkan dari jawa tengah dan jawa barat ke jawa
timur. Begitupula dari luar jawa. bahkan tak jarang yang berangkat hingga ke
luar negri. Lalu sebenarnya mengapa sampai harus merantau pergi jauh dari peluk
sayang orang tua dan surga dirumah kita sendiri??? Meski tak jarang orang yang
merantau adalah orang orang yang juga memiliki lembaga pendidikan yang kredible dan berkembang. Saya ingin membahas fenomena tersebut.
Dalam
sebuah syair dalam kitab akhlaq dijelaskan keutamaan pergi keluar dari rumah
untuk mencari ilmu;
تَغَرَّبْ عَنِ
اْلاَوْطَانِ فِى طَلَبِ الْعُلىَ # وَسَافِرْ فَفِى اْلاَسْفَارِ خَمْسُ
فَوَائِدِ
تَفَرُّجُ هَمٍّ
وَاكْتِسَابِ مَعِيْشَةٍ # وَعِلْمٌ وَآدَابٌ وَ صُحْبَةُ مَاجِدِ
وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَسفَار
ذُلٌّ وَغُرْبَهٌ # وَ قَطْعُ فَيَافٍ وَ ارْتِكَابُ شَدَائِدَ
Pergilah dari desa mencari kemulyaan
Ada lima faidah ada di perantauan
SATU hilangnya galau DUA rizkinya tambah
TIGA mendapat ilmu sebab kebahagiaan
EMPAT untuk membaguskan
tatakrama kita
LIMA agar mendapat teman yang mulya mulya
berangkatlah
dari kediamanmu untuk mencari keutamaan, ketahuilah bahwa dalam perantauanmu
terdapat 5 [lima] faedah,yaitu; menghilangkan kesusahan, mencari bekal hidup, ilmu,
tatakrama dan teman sejati, meskipun dalam bepergianpun terdapat hina dan
terlunta-lunta,menembus belantara dan menerjang kepayahan-kepayahan.
Di rumah dan diperantauan itu sangat berbeda,dirumah [di
daerah sendiri]. dirumah hati akan merasa tenang dan nyaman karena menurut
maqolah “baiti jannaty” [rumahku surgaku], sedangkan di luar rumah [dalam
perantauan] hati kurang tenang dan perasaanpun tidak nyaman, dan menemukan
persaingan yang luar biasa, juga perasaan-perasaan tidak enak lainnya, namun
didalam kekurang tenangan,ketidak nyamanan dan perasaan tidak enak itulah letak
penempaan jiwa menjadi jiwa yang siap menghadapi cobaan dan rintangan, jiwa yang
siap menghadapi masa depan tanpa menggantungkan kepada orang lain,dan
kenyataanpun sudah membuktikan bahwa kebanyakan orang rantau lebih tekun dan
lebih semangat dalam berusaha,baik usaha dalam mencari harta atau usaha mencari
ilmu dari pada orang yang berada di daerahnya sendiri, maka dari itu marilah
kita merantau, hijrah meninggalkan kampung halaman untuk mencari keutamaan
dalam hidup ini,merantau untuk mencari ilmu atau apapun yang bermanfaat, karena
Baginda Nabi Muhammad juga hijrah meninggalkan kampung halamannya di Makkah
menuju Madinah, dan di Madinahlah beliau sukses mengembangkan Islam keseluruh
dunia, di samping itu di dalam perantauan ada 5 [lima] faedah yang sulit di
temukan bila tidak merantau, yaitu :
1. solusi anti galau dan sumpek
ketika
dirumah kita sumpek maka dengan bepergian perasaan sumpek itu biasanya cepat
hilang,perasaan sumpek biasanya terjadi karena apa yang di rasakan dan di lihat
adalah itu-itu saja, tiap hari kita hanya berkutat dengan aktifitas yang sama
maka terlihat seperti kurang berwarna nuansa itu. ketika dunia itu memang
membosankan dan menggalaukan bila apa yang kita makan,kita hadapi dan yang kita
lihat serta urusi selalu sama,maka para pencari ilmupun dihimbau untuk
kadang-kadang menghibur diri jarang sampai mencari ilmu membosankan. Maka dari
itu keluar mencari ilmu dan keutamaan bisa jadi solusi.
2.
Mendapatkan bekal finansial
di
dalam perantauan kita tidak akan bisa menggantungkan kepada orang lain,segala
sesutau kitalah yang menangani,maka didalam perantauan mau tidak mau kita pasti
harus bekerja sendiri,dan didalam kondisi seperti itu kita akan bisa
mendapatkan suntikan kesemangatan yang tidak bisa kita dapatkan ketika kita di
rumah, dan dengan modal kesemangatan inilah kita akan dengan sepenuh hati
mencari apa yang kita inginkan, kita bisa lihat betapa kebanyakan orang-orang
cina yang ada di daerah kita kebanyakan lebih kaya dari orang asli penduduk
kita sendiri. Dalam perantauan kita akan belajar cara mencari bekal baik
bisnis, dagang dan kebutuhan pasar.
3. Mempelajari wawasan dan pengalaman
Kita tidak
mungkin hidup dalam belaian orang tua sepanjang hidup, akan tiba saat dimana
kita harus mandiri dalam kehidupan, kitika dimasa kecil kita belajar didaerah
kita sendiri bersama bimbingan orang tua juga.namun perlu kita ingat bahwa
kadanga dalam daerah kita terdapat beberapa spesifikasi ilmu yang tidak bisa
kita dapatkan, atau ketika dirumah kita cenderung enjoy karena kita tidak
mendapatkan tuntutan eksta yang harus kita laksanakan. mungkin ketika kita ada
di daerah sendiri kita ada kemauan dan kesemangatan mencari ilmu namun gangguan
serta rintangan yang di hadapi sering tidak berimbang dengan kemauan dan
kesemanagatan kita sendiri, an karenanya perhatian dan konsentrasi kita sangat
terganggu serta ilmu itu sulit kita dapatkan, berbeda dengan bila kita pergi
dari rumah untuk mencari ilmu maka perhatian dan konsentrasi kita sepenuhnya
tertuju pada pencarian ilmu,dan dengan perhatian serta konsentrasi, spirit yang
sepenuhnya inilahilmu akan dengan mudah di dapatkan, apalagi melihat antusias
persaingan yang beragam oleh karenanya seperti yang kita lihat walaupun
seseorang sudah mempunyai pesantren namun anaknya tetap di pesantrenkan kepada
pesantren lain.
4. mempelajari asensi sebagai makhluq sosial yang beradab
orang yang dalam perantauan akan bertemu dengan banyak manusia
dengan karakteristik yang beragam dan istiadatnya, maka kita bisa belajar dan
mempelajari dari mereka mana yang baik dan mana yang buruk,bila apa yang mereka
lakukan kepada kita adalah hal-hal yang menyenangkan maka hal itu akan
menyenangkan pula kepada orang lain bila kita lakukan, dan bila apa yang mereka
lakukan adalah hal yang menyakitkan maka hal itupun akan menyakitkan orang lain
bila kita lakukan. Siapa yang bertatakrama maka dia akan diterima.
5. Guna Mencari teman sejati yang mulia,
Dalam perantauan tentu kita akan melihat dan bergaul dengan
berbagai macam orang ada yang baik ada pula yang jahat. Disitulah kita melihat
bagaimana menempatkan diri agar bisa diterima dikalangan orang lain dan
menemukan teman teman yang bisa diajak berjuang bersama dalam kehidupan. Teman
yang baik dimata kita adalah teman yang cenderung mendorong untuk kesuksesan
kita memeluk kita ditengah kesulitan hidup. Dari perantauan inilah kita akan
belajar mencari teman sejati.
(MNH)
0 komentar:
Posting Komentar