"tuhan dulu pernah aku pernah aku menaih simpati kepada manusia yang alpha jua buta lalu terhiritlah aku dilorong gelisah, luka hati yang berdarah kini jadi kian parah. sekarang sudah sampai keppenghujungnya kisah seribu duka kuharap segera berlalu... tak ingin lagi ku ulangi kembali gerak dosa yang mengiris hati.."
kira kira begitulah sekelumit nasyid dari RAIHAN.
dalam sebuah perjalanan terkadang kita menyadari bahwa kita adalah makhluk yang diciptakan untuk menyembah dan mengabdi kepada alloh s.w.t. namun tak jarang kita sering lalai dan lupa baik itu karena diri kita sendiri ataupun faktor lingkungan kita.
Hatim bin ashom merasakan suatu kegalauan yang panjang saat ia mengalami dilema dalam proses ubudiahnya. ia merasa bahwa makhluq merupakan salah satu yang menghalanginya dalam beribadah. dalam perenungannya ia berkata:
"aku minta dari makhluq lima perkara namun, aku tidak mendapatkannya".
"aku minta agar supaya mereka taat dan zuhud, tapi mereka enggan mengerjakannya"
"aku minta supaya mereka menolongku dalam taat dan zuhud mereka pun tak mau"
"aku minta agar mereka ridlo jika aku taat dan zuhud malahan mereka membenciku"
"aku minta agar supaya mereka jangan menggangguku dalam mentaaati dan menjalankan zuhud tetapi, mereka enghalangiku berlaku taat dan zuhud"
"aku meminta agar mereka tidak mengajak kepada jalan yang tidak ditaati alloh dan jangan memusuhiku jika tidak megikuti mereka. tapi, mereka tak mau demikian"
"oleh karena itu aku tinggalkan mereka dan aku khususkan diriku sendiri"
pleace mengertilah.....
sumber kitab :menuju mukmin sejati cetakan yyic bogor hal.85-86
0 komentar:
Posting Komentar